Sejarah: Primadona Pada Masa Penjajahan

10 jenis rempah yang diletakkan diatas daun

Apa dan siapa primadona masa pada penjajahan? Jawabannya adalah rempah hal yang paling penting ketika memasak. Rempah pernah menjadi primadona pada masa penjajahan, karena sulit didapatkan sehingga punya nilai jual yang tinggi, namun hari ini kita bisa menemukan rempah dimana mana dengan harga yang terjangkau.

Tapi apa kalian tau sejarah rempah dari menjadi primadona sampai menjadi hal yang lumrah digunakan pada masakan serta perbedaan rempah dengan herba dan bumbu?

Artikel lainnya untuk dibaca: Perbedaan Garam Meja, Laut dan Himalaya

Sejarah rempah

Menurut website homecookworld.com yang sudah merangkum sejarah rempah dari McCormik Science Institute, awalnya manusia purba tanpa sengaja membungkus daging dengan daun semak semak dan dari proses tersebut ternyata dapat meingkatkan rasa daging maka setelah momen tersebut mereka mulai mengenal kegunaan rempah.

Inget gak nih VOC ? salah satu perusahaan asal belanda yang jualan rempah tapi jatohnya kayak malak ya?
Source: Google

Pedagang Muslim dari Arab sempat memegang kontrol atas perdagangan rempah pada masa romawi kuno, karena jalur perdagangan yang strategis. Melihat ada peluang, pedagang arab memanfaatkan kesempatan teresebut dengan cara memasok dan menyimpan rempah dengan tujuan memonopoli perdagangan rempah.

Monopoli murni terjadi ketika hanya ada satu produsen produk yang tidak ada pengganti yang dekat. Nah selain jalur arab nan strategis untuk jualan, rempahnya melimpah, banyak orang yang terpaksa beli dari pedagang arab.

Sejalan dengan monopoli pasokan rempah para pedagang arab juga “mendongeng”. Mereka mengarah cerita betapa sulitnya mereka mendapatkan rempah guna menjaga nilai rempah mereka tinggi.

Pada abad pertengahan atau middle age, masa ini rempah asia sedang populer sehingga harganya melambung tinggi. Hanya orang kaya atau kaum borjuis aja yang bisa membeli rempah.

Namun lambat laun harga rempah asia pun menurun semejak adanya perang salib (1095 – 1291 M). Pada masa itu perdagangan internasional sudah lazim sehingga rempah asia seperti, biji pala, cengkeh, dan kapulaga menjadi murah dan sudah tersedia lebih luas.

Memasuki masa yang disebut “Masa eksplorasi” banyak penjelajah dari Eropa punya tujuan menemukan rute baru untuk perdagangan, salah penjelajah tersebut adalah Christopher Colombus.

Kalau kalian inget pelajaran sejarah, colombus adalah orang yang menemukan dataran Amerika, padahal awal tujuan ekspedisi Colombus adalah mencari rute baru untuk ke India. Walaupun Colombus gagal tetapi ia membawa buah dan sayuran yang baru, pun cabai kembali ke Eropa.

Perbedaan rempah, herba dan bumbu

Kita mulai dari rempah atau spice adalah zat yang terbuat dari tanaman. Digunakan untuk meningkatkan citarasa dalam masakan dan memberikan rasa plus aroma yang khas. Contohnya: Biji pala, cengkeh, kapulaga, jahe, kunyit, dan merica.

Mengutip dari kamus bahasa inggris cambridge kata herba atau herb artinya adalah jenis tumbuhan yang daunnya dalam masakan untuk memberi rasa pada masakan tertentu atau dalam pembuatan obat.

Herba biasanya adalah bagian tanaman entah daun atau akar untuk tujuan pengobatan. Biasanya dari tanaman yang bukan tanaman kayu (non wood), contohnya yaitu, thyme, basil, rosemary, dan mint

Dari beberapa sumer yang telah dirangkum herba (herb) dan rempah (spice) dalam penggunaannya bisa digunakan untuk obat obatan, hiasan makanan (garnish), penyedap atau wewangian. Oleh sebab itu herba (herb) ada yang diklasifikasikan lagi jadi culinary herbs/spices atau medicinal herbs/spices.

Kemudian bumbu atau seasoning adalah zat, terutama garam atau merica yang ditambahkan ke makanan untuk meningkatkan rasanya. Sedangkan menurut wikipedia bumbu adalah sebuah proses dalam penambahan rasa dari herba atau rempah. Tujuannya untuk meningkatkan rasa pun menyedapkan masakan.

Tapi Larousse Gastronomique bersabda pada bukunya berpendapat bahwa “untuk membumbui” (seasonings) dan “menyedapkan” (flavoured) bukanlah hal yang sama. Larousse besikeras bahwa bumbu (seasonings) termasuk, ketika sejumlah besar atau kecil garam yang ditambahkan ke perisapan (food prep)

Nah kalau menurut kamu apa kamu punya pendapat sendiri tentang perbedaan herba, rempah dan bumbu?

Sumber

Viljoen, R. P (1998) Microeconomics p. 157 Pretoria: University of South Africa

Editors (2021) The differences between spices and seasonings

Mc Cormick Science Institute, History of spices

The editors of encyclopedia Britannica, Spice trade

Wikipedia, Seasoning